Kulihat setitik air hujan yang hampir jatuh ke tanah, sang suryapun
kembali menyinari bumi ini. Aku teringat sebuah film thailand romantic yang
berjudul Crazy Little Thing Called Love. Paras cantik wanita yang ku puja
bermain disana, dia adalah Pimchanok Lerwiset Piboll. Aku ingat saat dia
mempunyai sebuah buku cinta pertamanya.
Aku berencana membuat
buku cinta pertamaku. Dengan foto – foto yang indah, dan goresan tanganku
disana, mungkin juga ada yang kurangkai. Kumulai merangkai cover bukuku dengan kertas
karton yang kubeli kemarin. Aku mencari – cari akal supaya buku cinta pertamaku
ini terkesan indah dan unik. Tidak seperti buku – buku yang lain di cover
depannya berisikan foto – foto alam atau orang. Aku inggin hal yang terbuat
alami bera da di cover depan buku cinta pertamaku ini. Akhirnya cover bukuku
selesai dengan daun kering yang berwarna keemasan dan di bagian sampingnya
berisi akar dari pohon. Berisikan tulisan “books first love”.
Kumulai dengan lembaran pertamaku. Disana kutulis sebuah
kata manis, dan kuberi foto ku bersama dia. Dia yang ku maksud adalah pacarku
yang sudah menemaniku selama hampir 3 tahun. Dia ada saat aku senang dan duka,
dia pengobat rinduku, dia belahan jiwaku. Aku teringat pertama kali kubertemu
dengannya. ku ingat bibirnya yang lembut dan manis, matanya yang indah dan agak
sipit bisa kubilang. Aku bertemu dia pertama kalinya di depan rumahnya. Rumah
sederhana yang agak jadul. Disitu aku berkenalan dengannya,
aku bertanya “siapa
namamu?”
dengan malu – malu dia menjawabnya”trisna, kamu mahayadi
ya?”
“iya, salam kenal ya”
Di lembar kedua ku
tuliskan kisah sedihku disana. Entah itu aku menangis,aku bersedih, aku kecewa.
Satu hal aku tak memberi foto di lembar kedua ini, karena aku tidak ingin kisah
sedih ku ini memberi aku kenangan. Mungkin aku akan memberi gambar disamping
tulisanku. Gambar pohon besar yang tertiup angin, sehingga daunnya berjatuhan.
Di lembar ke tiga
ini, kuletakan fotoku bersamanya waktu di taman. Disamping foto itu akan ku
gambar sepasang burung merpati yang sedang menjalin kasih di sebuah pohon yang
indah. Agar kesannya lebih menarik, tak lupa aku membuat puisi cinta disana.
Hari pun mulai sore, tidak mungkin jika kulanjutkan membuat
Buku Cinta Pertamaku ini karena dengan kaadaanku yang belum mandi. Akupun
bergegas merapikan bahan – bahannya, kuambil handuk dan lekas ke toilet untuk
segera mandi. Pada saat mandi aku suka sekali bermain air, mungkin karena aku
berbintang aquarius mungkin. ^^ . selesai mandi aku bergegas mengganti bajuku
yang sudah kotor, setelah itu aku makan malam bersama adikku. Aku jarang sekali
makan malam bersama keluarga karena tidak ada jam khusus makan malam kami .
Idepun melintas dipikiranku. Dulu pada masih waktu SD aku
pernah belajar membuat Origami atau Seni Kertas Lipat. Aku masih ingat cara membuat burung,
bahkan perahu kertas. Akhirnya ide datang kepadaku. Hubungan tak selamanya lurus,
hubungan itu seperti arus dan kita seperti perahu. Kadang
hubungan kita tenang atau baik – baik saja, kadang goyah karena ada kesalah
pahaman, kadang juga bias saling berbeda pendapat yang ujungnya akan berakibat
pada putusnya hubungan tersebut.
Di kertas lembaranku yang ke empat ini akan ku gambar dengan
3 (tiga) buah perahu. Perahu pertama dengan arus yang biasa saja, peraru yang
kedua dengan arus yang mulai kacau, dan yang ketiga perahu yang tenggelam,
tetapi bukan Titanic. Akan ku buat origami perahu kertas yang berwarna biru,
karena biru warna kesukaanku. Dan kutempelkan diatas gambaran ketiga perahu
tersebut.
Lembaran kelima sama seperti lembaranku yang keempat, akan
kuisi dengan kertas origami dan gambaran sepasang burung merpati yang sedang
terbang. Aku mulai kehabisan akal dengan lembarang keenamku. Akupun istirahat
sejenak.
Lembaran keenam ku ini akan menjadi cover belakang bukuku,
tapi aku tidak memakai kertas yang putih, teTapi menggunakan kertas karton, ku
kreasikan cover terakhir buku cinta pertamaku ini dengan akar yang ku bentuk menjadi kalimat, yaitu.
“ I LOVE YOU”
0 komentar:
Posting Komentar